Jumat, 26 Maret 2010

Sekelumit sastra


A.Fungsi Sastra
Horatius: pemikir romawi mengemukakan istilahdulce et utile dalam tulisan art poetica artinya sastra punya fungsi ganda menghibur sekaligus bermanfaat bagi para pembaca.
Fungsi sastra:
1.      Menyampaikan pesan tentang kebenaran
2.      Penggambaran pesan pengarang tentang kehidupan
3.      Media komunikasi
4.      Fungsi social (sastra social) contoh sastra sebagai penolak bala’
B. Produksi Dan Reproduksi Sastra
Produksi: Penciptaan sastra dalam hal ini pengarang berperan penting
Reproduksi: Penggandaan dan penyebaran sastra dalam hal ini lembaga pendidikan, penerbit buku maupun komunitas satra berperan penting.
C.Puisi
puisi ungkapan yang mengandung keindahan.
D.Unsur-unsur Pembangun Puisi
Unsur yang paling mendasar dalam sastra adalah bahasa.
Horatius: syarat bagi puisi
1.      Indah dan menghibur (dulce) serta mendidik (utile)
William wordsworth (penyair romantic inggris) menyatakan bahwa puisi adalah suatu luapan spontan dari perasaan-perasaan yang kuat.
Unsur paling dominan dalam puisi adalah
1.Gaya Bahasa.
Macam-macam gaya bahasa
1.      Metafora: kata atau ungkapan yang bermakna kiasan contoh kata dewi bulan
2.      Simile: membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki persamaan sifat, contoh senyummu semanis gula
3.      Personifikasi: membandingkan benda mati dengan benda hidup, contoh batu itu menangis
4.      Metonimi: kata yang mewakili dengan sesuatu yang memiliki kedekatan dengannya,  contoh aku membaca Rendra artinya puisi karya Rendra.



2.Rima : musikalitas dalam puisi baik persamaan bunyi akhir ataupun yang lainnya.
E. Aneka Ragam Puisi
Mantra : puisi tertua, kekhasan puisi terletak pada pengulangan kata dan efek pada para pendengar.
Segi ungkapan
a.       Lirik: puisi pendek yang mengungkapkan perasaan batin pengarangnya
b.      Epic: puisi yang menceritakan tentang petualangan atau perjalanan seorang tokoh.
c.       Balada:puisi bercerita orang biasa yang disertai nyanyian.
Segi bentuk
a.       Sonata: puisi yang terdiri dari 14 larik dengan rema tertentu.
b.      Kwatrin: bait sajak puisi yang terdiri dari 4 larik dengan rima tertentu (1500SM Persia)
c.       Pantun
d.      Puisi konkret (puisi modern yang lebih menekankan pada efisiensi kata dan menghindari abstraksi.
e.       Haiku dan tanka (jepang)
Haiku :sajak terdiri atas 17 suku kata dirangkai dalam 3 laarik dengan susunan 5-7-5, di sini 2 tema dijadikan satu secara lirik
Tanka: sajak terdiri dari 30 suku kata dengan susunan 5-7-5-7-7
Segi isi
a.       Ode: sajak yang berisi pujian untuk seorang tokoh atau peristiwa besar.
b.      Epitaph: sajak yang dituliskan pada sebuah batu nisan.
c.       Elegi: puisi yang berisi duka cita atau  rasa sesal akan sesuatu yang indah yang telah hilang.

E.Unsur-unsur prosa
a. tokoh
b. latar tempat dan waktu
c. peristiwa
Tokoh
protagonis: tokoh utama
antagonis: penentang
bawahan: pelengkap
Latar
keterangan mengenai kondisi waktu, tempat  dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.
Peristiwa
Konflik yang terjadi diantara tokoh protagonist dan antagonis.

F.Struktur penceritaan
poin of view, pengarang sebagai orang pertama (aku) ,pengarang menggunakan penceritaan dia (ia) di sini pengarang maha tahu.
G.Drama
drama dari kata yunani
menurut perkembangannya terbagi menjadi 2.
Berdasarkan pengungkapannya
a.       Opera : drama yang hamper keseluruhannya di isi dengan nyanyian.
b.      operet : drama yang berisi nyanyian dan dialog.
Berdasarkan penyajiannya
a.       tragedy: drama yang ujungnya berakhir dengan kedukaan.
b.      Komedi: drama yang berakhir dengan suka cita.
c.       Tragekomedi: drama yang menggabungkan dua perasaan emosional dari manusia.
d.      Melodrama: pementasan yang emosionalnya ditampilkan dengan music.
e.       Farce: drama yang bersifat karikatural.
Sumber: buku “membaca sastra”,penerbit: Indonesia tera 2002.Magelang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar